Taliban telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam beberapa pekan terakhir, termasuk secara terbuka mengikat mayat empat orang yang diduga penculik dari crane di Herat pekan lalu.
Taliban sendiri belum membuat komitmen tegas pada pendidikan anak perempuan meskipun ada tuntutan internasional untuk mengizinkan semua anak Afghanistan kembali ke sekolah.
Taliban sejauh ini menolak memberikan alasan untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah menengah, salah satu tuntutan utama masyarakat internasional setelah keputusan bulan lalu bahwa sekolah di atas kelas enam hanya akan dibuka kembali untuk anak laki-laki.
Taliban Janjikan Kabar Baik tentang Pendidikan Anak Perempuan di Afghanistan
Beberapa politisi menyalahkan kelompok agama yang menentang pendidikan anak perempuan.